Agam Yahudi masuk ke Yaman karena
dibawa oleh penjual jerami yang bernama As’ad Abu Karb. Awal mulanya dia pergi untuk
berperang keYatsrib dan memeluk agam Yahudi disana. Sepulangnya dari Yatsrib ke
Yaman dia membawa dua pemuka Yahudi dari bani Quraizhah, sehingga agam Yahudi
menyebar disana. Setelah As’ad meninggal
dunia dan digantikan oleh anak nya.,Yusuf Dzu Nuwas, dia memerangi orang-orang Kristen
dari penduduk Najran dan memaksa mereka untuk masuk agama Yahudi. Karena mereka
menolaknya, maka dia menggali parit dna membakar mereka dalam parit itu. Tak seorang
pun yang tersisa, laki-laki maupun wanita., tua maupun muda. Ada yang
mengisahkan korban yang dibunuhnya mencapai 20-40 ribu orang. Peristiwa ini
terjadi pada bulan Oktober 523 M. Al-
Quran telah memuat sebagian kisah ini dalamsurat Al-Buruj.
Sementara tu , agam Nasrani masuk
ke Jazirah Arab melalui pendudukan orang-orang Habasyah dan Romawi. Pendudukan orang-orang
Habasyah yang pertama kali di Yaman pada
tahun 340 M dan terus berlanjut hingga pada tahun 378 M. pada masa itu
misionaris Nasrani menyelusup ke berbagai tempat di Yaman. Tidak lama kemudian,
ada seseorang yang zuhud, yang doanya senantiasa di kabulkan dan memiliki
karamah, datnag ke Najran. Dia mengajak penduduk Najran untuk memeluk agama
Nasrani. Mereka melihat garis-garis kejujuran dirinya dna kebenaran agama
tersebut.
Settelah orang-orang Habasyah
menduduki Yaman untuk mengembalikan mengmbalikan kondisi karena tindakan Dzu Nuwas
dan Abrahah memegang kekuasaan disana, maka agama Nasrani berkembang pesat dan
sangat maju. Karena semangat dalam menyebarkan agama ini, Abrahah membangun
sebuah gereja diYaman, yang dinamakan Ka’bah Yaman. Dia menginginkan agar semua
bangsa Arab “berhaji” ke gereja dan hendak mengancurkan Baitullah di Mekah. Namun
Allah membinasakanya.
Bangsa Arab yang memeluk agama
Nasrani adalah dari suku-suku Ghasan, kabilah-kabilah Taglib, Thayyi’, dan yang
berdekatan dengan orang-orang Romawi. Bahkan sebagian raja Hirah juga memeluk
agama Nasrani.
Adapun agam Majusi, lebih banyak
berkembang dikalangan bangsa Arab yang berdekatan dengan orang-orang Persia. Agama
ini juga pernah berkekmbang dikalangan orang-orang Arab Iraq, Bahrain, dan
wilayah-wlayah dipesisir teluk Arab. Ada pula penduduk yaman yang memeluk agma
Majusi ketika bangsa Arab menduduki Yaman.
Sementara itu, agama Shabi’ah
menurut beberpa kisah dan catatan berkembang di Iraq dan lainya, yang dianggpap
sebagai agama kaum Ibrahim Kaldean. Banyak penduduk Syam dan Yaman pada masa
dahulu yang memelauk agam ini. Setelah kedatangan agama baru, seperti Yahudi
dan Nasrani, agama Shabi’ah mulai kehilangan eksistensinya dan surut. Namun,
sisa-sisa menganutnya masih tetap ada dan bercampur dengan agama Majusi, atau
yang berdampingan dengan mereka dipemukiman masyarakat Arab di Iraq dan
dipinggiran Teluk Arab.
Kondisi Kehidupan Agama
Seperti itulah agama-agama yang
ada pada saat kedatangan Islam. Namun agama-agama itu sudah banyak disusupi
penyimpangan dan hal-hal yang merusak. Orang-orang musyrik yang mengaku berada
pada agam Ibrahim. Mereka mengabaikan tuntunan-tuntunan tentang akhlak yang
mulia. Kedurhakaan mereka tak terhitung banyaknya, dan seiring dengan
perjalanan waktu, merek berubah menjadi penyembah berhala (paganis), dengan
tradisi dan kebiasaan yang menggambarkan berbagai macam Khufarat dalam
kehidupan agama, kemudian mengimbas ke kehidupan sosial dan politik,
Adapun orang-orang Yahudi telah
menjelma sebagai orang-orang yang angkuh dan sombong. Pemim[in mereka menjadi
sesembahan selain Allah. Para pemimpin itulah yang memutuskan hokum diantara
manusia dan mengorek-orek kesalahan mereka, bahkan sampai kepada urusan yang
mesih terbetik didalam hati dan belum diucapkan lisan. Ambisi mereka hanya satu
; mendapatkan kekayaan dan kekuasaan /kedudukan, seklipun berakibat pada
musnahnya agama dan menyebabkan kekufuran serta pengabaian terhadap
ajaran-ajaran yang telah ditetapkan Allah dan yang dianjurkan bagi semua orang
untuk menyucikanya.
Agama Nasrani sendiri berubah
menjadi agama paganism yang sulit dipahami dan menimbulakn pencampuradukan
antara Allah dan manusi. Kalaupun ada bangsa Arab yang memeluk agama ini, tidak
ada pengaruh yang berarti, karena ajaran-ajarnya jauh dari model yang mereka
jalani, dan tak mungkin mereka tinggalakan.
Semua agama bangsa Arab pada
waktu itu, keadaan para pemeluknya, sama dengan keadaan orang-orang musyrik. Hati,
kepercayaan, tradisi, dan kebiasaan mereka hampir serupa.
Bersambung…………..( gambaran masyarakat Arab jahiliyah )
sumber ;
Al-Rahiq
Al-Makhtum (Sirah Nabawiyah Sejarah Hidup Nabi Muhammad)
Kaarya : Syaikh
Safiyyurrahman Al-Mubarakfuri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar