Rabu, 24 Agustus 2016

SIRAH NABAWIYAH...( edisi 4)

LANJUTAN (Agama yahudi masuk ke Yaman)
Agam Yahudi masuk ke Yaman karena dibawa oleh penjual jerami  yang bernama  As’ad Abu Karb. Awal mulanya dia pergi untuk berperang keYatsrib dan memeluk agam Yahudi disana. Sepulangnya dari Yatsrib ke Yaman dia membawa dua pemuka Yahudi dari bani Quraizhah, sehingga agam Yahudi menyebar disana. Setelah  As’ad meninggal dunia dan digantikan oleh anak nya.,Yusuf Dzu Nuwas, dia memerangi orang-orang Kristen dari penduduk Najran dan memaksa mereka untuk masuk agama Yahudi. Karena mereka menolaknya, maka dia menggali parit dna membakar mereka dalam parit itu. Tak seorang pun yang tersisa, laki-laki maupun wanita., tua maupun muda. Ada yang mengisahkan korban yang dibunuhnya mencapai 20-40 ribu orang. Peristiwa ini terjadi pada bulan Oktober  523 M. Al- Quran telah memuat sebagian kisah ini dalamsurat Al-Buruj.
Sementara tu , agam Nasrani masuk ke Jazirah Arab melalui pendudukan orang-orang Habasyah dan Romawi. Pendudukan orang-orang Habasyah yang pertama kali di Yaman  pada tahun 340 M dan terus berlanjut hingga pada tahun 378 M. pada masa itu misionaris Nasrani menyelusup ke berbagai tempat di Yaman. Tidak lama kemudian, ada seseorang yang zuhud, yang doanya senantiasa di kabulkan dan memiliki karamah, datnag ke Najran. Dia mengajak penduduk Najran untuk memeluk agama Nasrani. Mereka melihat garis-garis kejujuran dirinya dna kebenaran agama tersebut.
Settelah orang-orang Habasyah menduduki Yaman untuk mengembalikan mengmbalikan kondisi karena tindakan Dzu Nuwas dan Abrahah memegang kekuasaan disana, maka agama Nasrani berkembang pesat dan sangat maju. Karena semangat dalam menyebarkan agama ini, Abrahah membangun sebuah gereja diYaman, yang dinamakan Ka’bah Yaman. Dia menginginkan agar semua bangsa Arab “berhaji” ke gereja dan hendak mengancurkan Baitullah di Mekah. Namun Allah membinasakanya.
Bangsa Arab yang memeluk agama Nasrani adalah dari suku-suku Ghasan, kabilah-kabilah Taglib, Thayyi’, dan yang berdekatan dengan orang-orang Romawi. Bahkan sebagian raja Hirah juga memeluk agama Nasrani.
Adapun agam Majusi, lebih banyak berkembang dikalangan bangsa Arab yang berdekatan dengan orang-orang Persia. Agama ini juga pernah berkekmbang dikalangan orang-orang Arab Iraq, Bahrain, dan wilayah-wlayah dipesisir teluk Arab. Ada pula penduduk yaman yang memeluk agma Majusi ketika bangsa Arab menduduki Yaman.
Sementara itu, agama Shabi’ah menurut beberpa kisah dan catatan berkembang di Iraq dan lainya, yang dianggpap sebagai agama kaum Ibrahim Kaldean. Banyak penduduk Syam dan Yaman pada masa dahulu yang memelauk agam ini. Setelah kedatangan agama baru, seperti Yahudi dan Nasrani, agama Shabi’ah mulai kehilangan eksistensinya dan surut. Namun, sisa-sisa menganutnya masih tetap ada dan bercampur dengan agama Majusi, atau yang berdampingan dengan mereka dipemukiman masyarakat Arab di Iraq dan dipinggiran Teluk Arab.
Kondisi Kehidupan Agama
Seperti itulah agama-agama yang ada pada saat kedatangan Islam. Namun agama-agama itu sudah banyak disusupi penyimpangan dan hal-hal yang merusak. Orang-orang musyrik yang mengaku berada pada agam Ibrahim. Mereka mengabaikan tuntunan-tuntunan tentang akhlak yang mulia. Kedurhakaan mereka tak terhitung banyaknya, dan seiring dengan perjalanan waktu, merek berubah menjadi penyembah berhala (paganis), dengan tradisi dan kebiasaan yang menggambarkan berbagai macam Khufarat dalam kehidupan agama, kemudian mengimbas ke kehidupan sosial dan politik,
Adapun orang-orang Yahudi telah menjelma sebagai orang-orang yang angkuh dan sombong. Pemim[in mereka menjadi sesembahan selain Allah. Para pemimpin itulah yang memutuskan hokum diantara manusia dan mengorek-orek kesalahan mereka, bahkan sampai kepada urusan yang mesih terbetik didalam hati dan belum diucapkan lisan. Ambisi mereka hanya satu ; mendapatkan kekayaan dan kekuasaan /kedudukan, seklipun berakibat pada musnahnya agama dan menyebabkan kekufuran serta pengabaian terhadap ajaran-ajaran yang telah ditetapkan Allah dan yang dianjurkan bagi semua orang untuk menyucikanya.
Agama Nasrani sendiri berubah menjadi agama paganism yang sulit dipahami dan menimbulakn pencampuradukan antara Allah dan manusi. Kalaupun ada bangsa Arab yang memeluk agama ini, tidak ada pengaruh yang berarti, karena ajaran-ajarnya jauh dari model yang mereka jalani, dan tak mungkin mereka tinggalakan.
Semua agama bangsa Arab pada waktu itu, keadaan para pemeluknya, sama dengan keadaan orang-orang musyrik. Hati, kepercayaan, tradisi, dan kebiasaan mereka hampir serupa.

Bersambung…………..( gambaran masyarakat Arab jahiliyah )
sumber ;
Al-Rahiq Al-Makhtum (Sirah Nabawiyah Sejarah Hidup Nabi Muhammad)
Kaarya : Syaikh Safiyyurrahman Al-Mubarakfuri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar