Kamis, 18 Agustus 2016

MANFAAT MEMPELAJARI TASAWUF



Manfaat mempelajari tasawuf
Mempelajari tasawuf tidak melulu soal ibadah atau masalah dzikir, sikap, dan moral. Namun tasawuf juga dapat membantu menyelesaikan masalah dalam bidang yang lain yang dapat membantu mensejahterakn umat. Seperti dalam bidang ekonomi salah satunya adalah pemikiran ekonomi yang digagas oleh tokoh sufi Abu Hamid Al-Ghazali  ( imam Al-Ghazali  ).
Al-Ghazali adalah tokoh sufi yang hidup dimasa kepemimpinan daulah abbasiyah mulai dari khalifah al-qaim (422H/1031M) sampai khalifah al-mustazhhir (407 H- 1094 M). al ghazali menengok ketasawuf sebagai cara untuk meyakini dan janji dalam suatu abad yang didominasi oleh keduniawian. Tidak heran gagasan ekonominya membawa pengaruh yang kuat dari para sufi yang ia kutip dalam bukunya Ihya ulumuddin. Karya bibit awalnya pada ushul fikih, al-musthafa, dan dua makalah lainya, mizanul a’mal dan at-tibr al-masbucj fi nasihatil muluk, adalah sumber utama dari pemikiran ekonominya disamping ihya tadi.
Kepedulian utama al-ghazali adalah perilaku individual yang dibahas secara rinci dengan mengngat al-quran dan sunnah . ada satu penekanan yang besar pada maksud yang baik dan perbuatan yang disengaja. Jadi, seorang pedagang harus lebih  baik “ mengarahkan keahlian atau daganganya pada pemenuhan salah satu dari tanggung jawab sosialnya”.
Seorang individu harus menghasilkan tidak lebih dan tidak kurang dari apa yang  dibutuhkanya untuk makanan, pakaian, dan perumahan. Wawasan  analisis al-ghazali juga telah memperkaya evolusi ekonomi islami tentang uang dan perlu memperhatikan bagaimana masyarakat sipil telah di organisir. Ia mencoba menerangkan di larangnya riba fadl dengan alasan bahwa riba fadl itu melanggar sifat dan fungsi uang. Dia juga mengutuk penimbunan uang, dengan dasar uang itu dirancang untuk memudahkan pertukaran, dimana penimbunan menghalalangi proses ini.
Abu Hamid Al-Ghazali yang sangat banyak sumbanganya dalam ekonomi, sebagaimana terdapat dalam kitabnya yang terkenal , ihya ulumuddin. Dantara isi kitab itu, Al-Ghazali mendiskusikan tentang kontribusi uang yang  disebut Syarb ( greatfullness to Allah ), dan perlunya uang dalam perdagangan. Pada waktu itu ekonomi kovensional belum mendiskusikan masalah-masalah ini. Jean boudine baru membicarakanya pada abad ke 15.
Kemudian yang  juga penting dari pemikiran Al-Ghazali adalah rule of conduct pressed by islamic agent, ini berarti masalah-masalah konstitusional pada waktu itu sudah dikemukakan oleh Al-Ghazali. Padahal etika itu ekonomi konvensional sendiri belum ada diskusi mengenai konsep pertumbuhan ekonomi.



Sumber :
 1.Teori ekonomi sejarah dan perkembangnya
                Penulis                                 :  Apridar
                Penerbit              : Graha Ilmu
                Tahun terbit       : 2010
                Cetakan pertama halaman 93-95

Tidak ada komentar:

Posting Komentar