Senin, 15 Agustus 2016

UNSUR-UNSUR HADIS NABI



SANAD, MATAN, RAWI
1.      Sanad
Secara bahasa berarti sesuatu yanh dijadikan pegangan. Menurut istilah adalah rangkaian tokoh-tokoh hadis yang menghubungkan ke matan.
Matan
Secara bahasa ialah bagian tanah yang keras dan meninggi seperti tercantum dalam kamus. Menurut istilah adalah sesuatu yang berakhir padanya sanad dari suatu ucapan.
RAWI
Rawi adalah orang yang menerima hadis dan kemudian menghimpunnya dalam suatu kitab tadwin.[1]

Yang berkaitandenganistilahsanad, terdapat kata-kata seperti, al-isnâd yang berartimenyandarkan, mengasalkan, mengangkat.Ialahmenyandarkanhadiskepada orang yang mengatakannya( Raf’uhaditsilâqâ’ilihatau ‘azwuhadîtsilâqa’ilih).Menurut Al-Thiby, sebenarnya kata al-isnâddanal-sanaddigunakanolehparaahlihadisdenganpengertian yang sama.
Kata al-musnad yang berarti disandarkan atau disanadkan oleh seseorang, bisa berarti nama suatu kitab yang menghimpun hadis-hadis dengan sistem penyusunan berdasarkan nama-nama para sahabat perawi, seperti kitab Musnad Ahmad; bias juga berarti nama bagi hadis yang marfu’ dan muttashil.
Jadimenurut kami, pengertiandarisanadadalahjalan yang menghubungkanantaramatanhadis, sedangkanmatanadalahisidarihadisitusendiri, sedangkanrowiadalah orang yang meriwayatkanhadistersebut.


RAWI
Sebenarnyaantarasanaddanrawiitumerupakanduaistilahyang hampersama. Tetapi yang membedakanantarakeduaistilahitu, adaduahalyaitu :pertama, dalamhalpembukuanhadis. Orang yang menerimahadis-hadis, kemudianmenghimpunnyadalamsuatukitabtadwin.Dengandemikianrawidapatdisebutmudawwin  (orang yang membukukandanmenghimpunhadis). Kedua, dalampenyebutansilsilahhadis, untuksanad, yang disebutsanadpertamaadalah orang yang langsungmenyampaikanhadistersebutkepadapenerimanya.[2]
SYARAT-SYARAT RAWI
a)                  Setiap perawi harus diketahui kepribadian dan keadaannya, atau kepribadian dan biografinya. Sejarah keluarga, sifat, dan identitasnya harus jelas dan runtut.
b)                  Setiap rowi harus mempunyai sifat adil. Yakni selalu menjalankan perintah agama, mempunyai akhlak yang baik, dan terpercaya dalam apa yang diriwayatkan. Perkataan dan pebuatan tersebut menjadi indikasi bahwa perawi tersebut takut akan Allah dan azab-Nya, dan tidak berbohong, atau menambah maupun mengurangi hadits yang telah diriwayatkan.
c)                  Seorang perawi harus memiliki sifat dhabit. Seorang perawi hendaknya memiliki hafalan yang kuat, tidak berkesalahan fatal, tidak melawan arus para rawi tsiqot, tidak banyak melakukan kesalahan, dan tidak lalai.
d)                 Perawi harus berakal. Maksudnya seorang rawi harus memiliki wawasan yang luas, harus pandai, dan mengetahui sejarah-sejarah tentang islam.
e)                  Tidak pernah melakukan dosa besar dan kecil. Seorang perawi harus mempunyai sifat tersebut karena akan sangat berpengaruh pada kualitas hadits yang telah diriwayatkan.
f)                   Seorang perawi harus seorang muslim. Seorang perawi harus beragama islam.



  KESIMPULAN
Dari meteri diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian sanad adalah jalan yang menghubungkan antara matan hadis, sedangkan matan adalah isi dari hadis itu sendiri, dan rawi adalah orang yang meriwayatkan hadis.Seorang rawi tidak boleh meriwayatkan sebuah hadis apabila diaragukan atau hadis yang belum diteliti kebenarannya.
 
 
referensi :
[1]MunzierSuparto, IlmuHadits (EdisiRevisi), (Jakarta: PT. RajaGrafinda, 2011) hlm. 46-47
[2]M. Solahudin, AgusSuyadi, UlumulHadits (Bandung: CV PustakaSetia, 2008) hlm.96-98

Tidak ada komentar:

Posting Komentar